Pelatihan Fellowship di Museum Nasional Sejarah Alam, Smithsonian Institution

Pada tanggal 27 April 2019, dua orang staf Yayasan Biodiversitas Indonesia (BIONESIA) mengikuti pelatihan di National Museum of Natural History (NMNH), Smithsonian Institution – Washington DC sebagai peneliti fellowship. Pelatihan ini berlangsung selama tiga bulan mulai dari tanggal 27 April hingga 27 Juli 2019. Kegiatan pelatihan ini terkait dengan proyek penelitian BIONESIA yang berjudul “Delineating stock structure for tuna fish within Sulu Sulawesi Regions”, yang berkolaborasi dengan Dr. Allen Collins dan Dr. Bruce Collette di Smithsonian Institution. Kegiatan ini merupakan salah satu program dalam proyek yang didanai oleh USAID.
Staf peneliti BIONESIA, Ni Putu Dian Pertiwi dan Ni Luh Astria Yusmalinda disupervisi oleh Dr. Allen Collins dan dipandu oleh Dr. Bruce Collette sebagai Co-Principal investigator dari proyek penelitian Longtail Tuna. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempelajari metode Next Generation Sequencing (2BRAD) – sebuah metode genetik untuk mempelajari struktur populasi. Dengan mempelajari metode ini, diharapkan dapat menghasilkan data yang dapat menggambarkan status stok tuna, terutama untuk tuna ekor panjang di Laut Sulawesi Sulu dan di seluruh Indonesia. Status stok tuna yang tepat dan akurat dapat digunakan untuk mengambil langkah-langkah pengelolaan dan konservasi tuna di masa depan.
Pekerjaan persiapan perpustakaan untuk metode 2b-RAD oleh Ni Putu Dian Pertiwi dan Ni Luh Astria Yusmalinda
Pelatihan ini bersamaan dengan proyek PEER Universitas Diponegoro (UNDIP) yang berjudul “One Fits All; Developing Decapod Biodivers
Andrianus Sembiring sedang mengerjakan proses PCR pada organisme dekapoda
Selama pelatihan fellowship ini, kami juga dibantu oleh Dr. Kenan Matterson – peneliti yang bekerja menggunakan metode 2b-RAD dengan berbagai macam organisme; dan juga Abby Uehling – mahasiswa magang yang bekerja dengan data dekapoda dan ARMS. Selama program berlangsung, pekerjaan laboratorium dan analisis dilakukan di Museum Support Center (MSC) NMNH dan Laboratorium Biologi Analitik NMNH. Kami juga berhasil melakukan analisis data pada DNA mitokondria (mtDNA) yang kami kumpulkan dengan menggunakan metode sekuensing sanger, dan data tersebut dipresentasikan dalam pertemuan informal dengan United States Agency for International Development (USAID) dan National Academy of Science (NAS).
Dengan mengadakan program pelatihan fellowship ini, kami berharap dapat meningkatkan pengembangan kapasitas staf yang terkait dengan penelitian genetika molekuler tingkat lanjut. Dengan demikian dapat menerapkan penelitian dan metode ini di Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan penelitian kolaboratif antara peneliti Indonesia dan Amerika Serikat.